Kemenangan Dramatis LG Twins: Peran Sentral Pelatih Kim Jeong-jun dan Momen Ajaib di Laga Terakhir

LG Twins kembali menapaki puncak tertinggi bisbol profesional Korea. Setelah penantian selama dua tahun, mereka berhasil merebut gelar juara musim reguler KBO League 2025. Perjalanan ini tidaklah mudah, terutama setelah musim 2024 yang penuh tantangan menjadi periode introspeksi dan persiapan. Di balik kebangkitan gemilang ini, ada satu nama yang perannya tak bisa dikesampingkan: Pelatih Kepala, Kim Jeong-jun.
Sinergi Cemerlang Antara Pelatih dan Manajer
Kim Jeong-jun, 55 tahun, adalah sosok veteran di KBO League dengan segudang pengalaman, baik sebagai pelatih maupun sebagai staf front office. Keahlian utamanya terletak pada analisis kekuatan lawan dan pemanfaatan data, sebuah bidang di mana ia dianggap sebagai salah satu yang terbaik di liga. Rekam jejaknya bahkan mencakup peran di tim analisis untuk tim nasional Korea Selatan.
Penunjukannya sebagai Pelatih Kepala LG Twins pada tahun 2023 merupakan pilihan langsung dari Manajer Yeom Kyung-youb. Keputusan ini cukup mengejutkan banyak pihak, mengingat keduanya tidak memiliki riwayat kerja sama sebelumnya. Namun, Manajer Yeom memiliki alasan kuat. “Saya memilih pelatih yang berani memberikan kritik langsung kepada manajer dan tidak ragu untuk berdebat tentang strategi bisbol,” jelasnya.
Kolaborasi mereka langsung membuahkan hasil. Pada musim 2023, LG Twins mencatatkan rekor impresif 86 kemenangan, 56 kekalahan, dan 2 hasil imbang (rata-rata kemenangan 0.606), yang mengantarkan mereka pada gelar juara musim reguler untuk pertama kalinya dalam 29 tahun sejak 1994. Meskipun kepemimpinan Manajer Yeom menjadi faktor utama, kontribusi strategis dari Kim Jeong-jun tidak dapat dipungkiri.
Masa Sulit dan Pembangunan Fondasi di Tim Lapis Kedua
Musim 2024 berjalan berbeda. Kim Jeong-jun, yang memulai musim sebagai Pelatih Kepala, dipindahkan untuk menangani tim lapis kedua (2-gun) pada 13 Mei. Di sana, ia berhasil menstabilkan dan membina para pemain muda. Namun, kepergiannya dari tim utama (1-gun) meninggalkan kekosongan. LG Twins, yang digadang-gadang sebagai kandidat kuat juara, harus puas finis di posisi ketiga musim reguler. Langkah mereka di babak playoff pun terhenti setelah kalah dari Samsung Lions, gagal melaju ke Korean Series.
Masa “pengasingan” Kim di tim lapis kedua ternyata menjadi investasi jangka panjang. Pemain-pemain seperti Lee Ju-heon dan Kim Hyun-jong, yang ditempa di Futures League selama musim 2024, mendapatkan kesempatan bersinar di tim utama pada tahun 2025. Selain itu, pemain seperti Son Yong-jun menunjukkan potensi besar, memperdalam skuad dan kekuatan tim secara keseluruhan. Hasil dari pembinaan inilah yang menjadi salah satu kunci kesuksesan di musim 2025.
Kembalinya Sang Arsitek dan Puncak Klasemen
Pada tahun 2025, Kim Jeong-jun kembali ke posisinya sebagai Pelatih Kepala tim utama, sementara posisi manajer tim lapis kedua diisi oleh legenda Lee Byung-kyu, yang berjuluk “Kuda Merah”. Sejak awal musim, LG Twins langsung tancap gas dan bersaing di papan atas.
Meskipun menyelesaikan paruh pertama musim di posisi kedua, LG Twins menunjukkan performa luar biasa di paruh kedua, melesat hingga ke puncak klasemen. Mereka berhasil mempertahankan posisi tersebut hingga akhir, memastikan gelar juara dan tiket langsung ke Korean Series. Posisi ini memberikan keuntungan absolut bagi mereka dalam perburuan gelar tertinggi. Di sisi lain, gaya manajemen Yeom Kyung-youb juga terlihat lebih matang dan stabil. Jika pada musim 2023 strategi “steal base” yang agresif sering menjadi sorotan, musim ini pendekatan tersebut lebih terkendali dan nyaris tanpa kontroversi.
Detik-Detik Penentuan: Keajaiban Pupus, Gelar di Tangan
Langkah LG Twins menuju gelar juara dipenuhi ketegangan hingga laga pamungkas. Pada pertandingan terakhir mereka melawan NC Dinos, LG Twins justru tampil di bawah tekanan. Pitcher andalan mereka, Chirinos, yang memiliki kelemahan dalam mengantisipasi pelari di base, goyah dan harus merelakan poin kepada Choi Won-jun dan Kim Hyeong-jun dari NC Dinos.
LG Twins sempat mencoba strategi tak terduga dengan menurunkan Son Ju-young, yang biasanya menjadi starter, sebagai pitcher pengganti (reliever). Namun, upaya ini tidak membuahkan hasil dan mereka justru kembali kehilangan poin. Dengan barisan bullpen yang juga tampil tak meyakinkan, LG Twins akhirnya harus mengakui keunggulan NC Dinos dan gagal mengunci gelar juara dengan kekuatan sendiri.
Di saat yang sama, semua mata tertuju pada pertandingan antara Hanwha Eagles dan SSG Landers di Incheon. Hanwha Eagles, yang masih memendam asa untuk memperebutkan posisi pertama melalui laga penentuan (tie-breaker), sempat berada di atas angin. Berkat penampilan gemilang pitcher andalan mereka, Fonce, dan sebuah home run dari pinch hitter Lee Jin-young, kemenangan sudah di depan mata.
Namun, drama sesungguhnya dimulai pada babak kesembilan (inning 9) saat SSG hanya membutuhkan satu out lagi untuk kalah. Menghadapi closer Hanwha, Kim Seo-hyun, pemain SSG Hyun Won-hoe secara mengejutkan berhasil mencetak home run solo perdananya, memperkecil ketertinggalan. Tak lama berselang, setelah Jung Jun-jae mendapatkan walk, pemukul berikutnya, Lee Yul-ye, melepaskan pukulan ajaib yang melambung ke sisi kiri pagar dan menjadi walk-off two-run home run yang membalikkan keadaan.
Kekalahan dramatis ini memupuskan harapan Hanwha Eagles yang sudah begitu dekat dengan kemenangan. Sebaliknya, kekalahan Hanwha secara otomatis memastikan gelar juara musim reguler KBO League 2025 jatuh ke tangan LG Twins.
Kini, liga akan menyelesaikan pertandingan terakhirnya besok (3 Oktober) untuk menentukan tim terakhir yang lolos ke babak playoff antara NC Dinos dan KT Wiz, sebelum memasuki babak pascamusim yang menentukan pada tanggal 5 Oktober.